Aku adalah anak pertama dari 4 bersaudara, sebetulnya 5, tetapi ibuku sempat keguguran ketika mengandung adikku yang kelima.
Memiliki banyak adik sangat menyenangkan bagiku, karena orang tuaku pun bahagia melaluinya, meskipun tentunya banyak drama yang harus diperjuangkan karena beberapa faktor. Tetapi kedua orang tuaku tidak pernah mengatakan menyesal memiliki banyak anak.
Qodarullah, suamiku juga anak pertama dengan tiga adik perempuan. Suamiku juga sangat senang memiliki banyak adik. Mungkin karena itulah kami berdua sepakat untuk memiliki beberapa anak setelah menikah. Kami memutuskan untuk mengatur jaraknya agar tidak keteteran dalam mengurusnya. Tetapi tentu saja, punya anak adalah takdir dari Allah. Jadi ketika kami berhasil mengatur jarak anak, itu semua karena memang Allah yang memudahkannya.
Alhamdulillah, kami dikaruniai anak kedua di usia si sulung yang menginjak 3 tahun. Memang masih usia dini, tetapi setidaknya dia sudah bisa diajak berkomunikasi dan mengutarakan keinginannya.
Di usia itu, anak sulungku sudah full tanpa pampers dan sudah pup di toilet sendiri. Kalau hanya buang air kecil, dia bisa melakukannya tanpa bantuanku karena sudah bisa memakai celana sendiri. Jadi bagiku dia sudah mulai bisa siap untuk memiliki adik.
Lalu, bagaimana cerita kami mempersiapkan anak sulung menjadi seorang kakak dan bagaimana cerita ketika adiknya baru dilahirkan? Kisahnya aku tuangkan sekalian tips mempersiapkan anak menjadi seorang kakak.
Tips Mempersiapkan Anak Menjadi Seorang Kakak
1. Panggil Dengan Sebutan Kakak
Memanggil si kecil dengan sebutan kakak / mbak /mas bisa cukup mempengaruhi kedewasaan si kecil. Si kecil akan merasa punya rasa bangga dengan label yang disematkan, sehingga dia akan belajar bersikap sebagai seorang kakak yang mengayomi dan menjaga adiknya. Panggilan ini bisa dimulai sejak sebelum adiknya lahir agar si kecil terbiasa.
Aku mulai memanggil si kecil dengan sebutan mbak di usianya yang menginjak dua tahun. Meskipun belum memiliki adik, aku menyematkan label itu ketika si kecil mulai bisa diajak berkomunikasi dua arah.
2. Sounding Melalui Sebuah Cerita
Membacakan sebuah cerita yang berkaitan dengan hubungan kakak adik, supaya si kecil bisa membayangkan betapa senangnya memiliki adik. Tapi jangan lupa juga untuk memberi tahu bahwa adik masih perlu banyak bimbingan karena masih kecil dan belum tahu apa-apa.
Karena seringnya bercerita tentang itu, anakku sampai tidak sabar agar adiknya segera lahir.
3. Ceritakan Masa kecil sang Anak
Ceritakan bagaimana dulu si anak juga dikandung, dilahirkan dan dirawat. Anak juga akan merasakan bahwa dulu dia juga pernah mendapat perlakuan yang sama seperti sang adik.
4. Ajak sang Anak Menyiapkan Kelahiran Adik
Ketika membeli peralatan bayi, libatkan sang kakak. Sepengalamanku, anak sulungku sangat senang dilibatkan untuk membeli perlengkapan calon adik bayinya.
5. Ajak Anak Saat Ibu kontrol Bayi ke Bidan
Selain ikut mempersiapkan peralatan bayi, anak juga sangat senang diajak melihat kondisi adiknya di bidan atau dokter. Hal ini agar anak tahu bagaimana keadaan adik di perutnya.
6. Hindari Bercanda Tentang Adik
"Kalau kamu nakal, Mama sama adik aja."
"Mama sayang adik aja, kamu nggak nurut."
Ungkapan-ungkapan seperti itu akan membuat anak merasa adiknya akan menjadi saingannya.
7. Yakinkan Selalu Bahwa Dia Tetap Disayangi
Yakinkan selalu anak bahwa dia akan tetap disayangi meskipun ada adiknya. Yakinkan selalu bahwa orang tua akan selalu menyayangi semua anak-anaknya. Beritahu selalu bahwa adiknya pun akan menyayanginya.
Ketika Adiknya Lahir
Meskipun sudah diupayakan, tetap saja hasilnya melalui sebuah proses, tidak instan. Akan tetap ada rasa cemburu saat sang ibu terlalu sibuk menyusui adiknya dan waktu untuk bersamanya tidak lagi seperti dulu. Berbagi ibu dan ayah tentu saja tetap merupakan hal yang tidak mudah bagi anak untuk langsung beradaptasi.
Pasti ada drama-drama dari dunia perkakak-adikan yang tak jarang membuat ayah dan ibu mengelus dada. Namun tetaplah tenang dan sabar menghadapi proses itu. Tetap berikan yang terbaik untuk anak dengan terus memberinya bimbingan agar menjadi kakak yang baik untuk adiknya dan mau berbagi. Mau berbagi ibu, berbagi ayah, berbagi mainan dan lainnya.
Kuncinya adalah tenang dan banyaklah berdoa. Berdoa agar Allah senantiasa memudahkan dan memberi keluasan hati dalam proses pengasuhan.

 
 
 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terimakasih mengunjungi wonderumma.blogspot.com,,
silahkan poskan komentar atau pertanyaan lewat blog ini..^^